Selasa, 2 Jun 2009

Ahad, 15 Februari 2009

Panduan Penanaman Pisang

Pisang Terbaru Pembeli ada dua pilihan:

1. Beli anak pisang yang kecil yang dijual dalam tabung uji dan membelanya secara sendiri dalam polibag hingga besar
2. Atau, beli pokok yang siap sedia dalam polibag untuk ditanam di pusat semaian tertentu.
Penanaman Jika membeli terus dalam bentuk anak pisang dalam tabung uji, ikutlah peraturan di bawah.

a) keluarkan anak pisang yang kecil daripada botol dan bersihkan dengan teliti agar-agar yang melekat di bahagian akar anak pokok tersebut.
b) Pindahkan anak pisang yang telah dibersihkan ke dalam polibag berukuran 6″ X 8″ mengandungi tanah dan sabut kelapa, baja N:P:K (15:15:15) dan kompos. Letakkan polibag di bawah teduhan 70 %. Pengairan Siram air 3 kali sehari dalam 2 minggu pertama kemudian selepas tempoh ini, 2 kali sehari sehingga ditanam di ladang. Jarak Penanaman Tanam pada ketumpatan 2200 pokok/hektar dan jarak 1.5 meter di antara pokok dalam satu baris dan 3.0 meter di antara barisan. Pengendalian Penyakit Layu Pada Tanaman Pisang Tanaman pisang mudah tumbuh di berbagai tempat, penanaman yang dilakukan oleh petani belum teratur dan sering dicampur dengan tanaman lainnya. Selain itu pemeliharaan tanaman pisang belum dilakukan secara intensif, sehingga produksi dan mutu buah yang dihasilkan masih rendah.

Jenis Penyakit

a. Penyakit Layu Fusarium (Penyakit Panama) Penyakit ini disebabkan oleh jamur Fusarium oxysparum f. sp. cubense. Jamur penyebab penyakit ini hidup didalam tanah, masuk ke dalam akar, selanjutnya masuk ke dalam bonggol dan jaringan pembuluh. Gejala dari penyakit ini adalah sepanjang jaringan pembuluh pada batang semu berwarna coklat kemerahan. Daun menguning dan menjadi layu, tangkainya menjadi terkulai dan patah. Kadang-kadang lapisan luar batang semu terbelah dari bawah ke atas. Yang paling khas adalah jika pangkal batang dibelah membujur, terlihat garis-garis coklat atau hitam dari bonggol ke atas melalui jaringan pembuluh ke pangkal dan tangkai daun. Penularan penyakit ini dapat melalui bibit, tanah dan air yang mengalir mengandung spora jamur.
b. Penyakit Layu Bakteri (Penyakit Darah atau Penyakit Moko) Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Pseudomonas Solanacearum. Disebut penyakit darah, karena bila akar tinggal/bonggol tanaman sakit dipotong maka keluar cairan kental yang berwarna kemerahan dari berkas pembuluh. Gejala penyakit layu bakteri pada tanaman pisang adalah layunya daun-daun tua sebelum waktunya, daun menguning dan mati, pada tanaman muda terjadi kelayuan yang menyeluruh. Penularan penyakit ini dapat terjadi melalui bibit terinfeksi, serangga yang mengunjungi bunga, alat-alat pemangkasan dan kontak akar.
c. Pengendalian Penyakit Layu * menanam bibit pisang yang sehat * melakukan pemupukan yang seimbang * sanitasidan drainase kebun yang baik agar waktu hujan, air tidak mengalir di permukaan tanah * memelihara tanaman dengan hati-hati untuk mengurangi terjadinya luka pada akar. * untuk mencegah penularan oleh serangga melalui luka pada bunga yang rontok, maka dapat dilakukan pemotongan jantung. BINATANG PEROSAK Binatang perosak yang seringkali menyerang pokok pisang ialah bubuk atau kumbang. Masalah ini dapat diselesaikan dengan menggunakan racun serangga seperti dieldrin. Penyakit Anthracnose Gejala ini berlaku apabila bintik-bintik telah muncul dan menyerang buah pisang yang sedang dalam penghantaran dengan menggunakan kapal. Penyakit Darah Pisang PENDAHULUAN Komoditas hortikultura selama ini telah memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap pendapatan petani. Perkembangan komoditas hortikultura di NTB akhir-akhir ini mendapat perhatian besar khusus tanaman pisang karena tanaman ini banyak memberikan manfaat diantaranya pemenuhan gizi keluarga dan penambahan pendapatan petani. Pisang termasuk salah satu jenis buah buahan yang cukup potensial di NTB, populasinya cukup besar. Selain itu, permintaan domestik cukup meningkat karena pertumbuhan penduduk, kesadaran masyarakat terhadap gizi, peningkatan pendapatan dan pendidikan serta berkembangnya NTB menjadi daerah wisata nasional maupun internasional. Dua tahun terakhir perkembangan tanaman pisang di NTB mengalami penurunan terutama diakibatkan adanya serangan penyakit, yang disebabkan oleh bakteri. Ferken (1972) mengidentifikasikan penyakit darah pisang disebabkan oleh bakteri (Pseudomonas solanacearum). CARA MENULAR Bakteri Pseudomonas solanacearum ini dapat ditularkan ke tanaman sehat melalui : tanaman, alat-alat pertanian, tanah yang terbawa alat-alat transportasi, aliran air dan vektor serangga yang menghisap bunga (jantung) pisang. Berdasarkan pemantauan di lapangan, penyakit darah pisang sudah menyebar ke seluruh sentra pertanaman pisang di pulau Lombok dan Sumbawa. Hasil penelitian Sudirman (2000) tentang penyakit darah pisang (Pseudomonas solanacearum) menyatakan bahwa dari sepuluh jenis tanaman pisang yang diuji, pisang kepok dan pisang raja sangat peka (tidak tahan), sedangkan pisang emas lebih tahan. Pisang ketip, pisang susu, pisang hijau, pisang kapal dan pisang ambon bereaksi tidak konsisten.

TANDA SERANGAN Penyakit Darah Pisang (Pseudomonas solanacearum) kebanyakan mulai menunjukkan tanda serangan pada tanaman yang sudah berbuah, sedang pada tanaman yang masih muda belum menampakkan tanda serangan yang jelas.
1. Pada tanaman dewasa (tanaman pisang yang sudah berbuah) tanda serangan dapat dilihat pada daun ketiga atau keempat dari atas (pucuk) yang mulai menguning serta disusul dengan daun berikutnya lalu mengering. Akibat dari semua daun menguning, maka pertumbuhan buah tidak sempurna.
2. Apabila buah-buah pisang tersebut di potong atau di belah terlihat adanya cairan atau getah kental berwarna coklat kemerahan yang berbau busuk.
3. Pada bagian dalam bungkul dan batang pisang yang sudah terkena penyakit, apabila dipotong bagian tengah terlihat bintik-bintik berwarna coklat kemerahan. Akhirnya berlanjut tanaman pisang akan menjadi kering dan mati.

KEUPAYA PENGENDALIAN Ada beberapa upaya yang bisa dilaksanakan pada tingkat serangan tertentu sebagai berikut:
1. Perketat Karantina Buah pisang dapat diangkut ke mana-mana untuk tidak terjadi serangan (menular) pada lokasi lain, perlu di perketat pengawasan lalu lintas perdagangan pisang, apakah pisang tersebut berasal dari daerah yang sudah terserang, perlu dilarang memasukkan ke daerah yang belum terserang penyakit tersebut.
2. Sanitasi Sanitasi sangat penting bagi petani yang mempunyai areal tanaman pisang, agar diperhatikan lingkungan kebun pisang agar selalu bersih, jangan sembarangan menempatkan batang-batang pisang yang sudah di tebang. Dan buat parit di sekitar barisan pisang, sehingga tidak tergenang apabila ada air hujan. Terapkan sistem drainase yang baik. Buat parit disekitar barisan tanaman pisang, sehingga tidak tergenang apabila ada air hujan.
3. Desinfektan peralatan Peralatan yang akan dipergunakan harus disteril/dibersihkan dulu.
4. Pemupukan Pemupukan dengan bahan organik akan meningkatkan aktivitas mikroorganisme antagonis untuk membunuh bakteri perusak.
5. Isolasi spot Apabila tanaman pisang sedang/akan keluar bunga dilakukan proteksi terhadap bunga tanaman pisang dari vektor serangga yaitu : di bungkus dengan kain, kertas agar tidak di kunjungi oleh serangga penular sampai selesai pembungaan.
6. Eradikasi Apabila sudah terjadi serangan berat pada tanaman pisang, diadakan pemusnahan (menebang semua pisang yang ada pada lahan tersebut, dan diganti dengan tanaman pisang yang tahan terhadap penyakit darah pisang (Pseudomonas solanacearum).

Khasiat Buah Pisang




Perhatian: Jangan sekali-kali menyimpan pisang dalam peti sejuk. Lepas baca anda semua pasti akan pandang tinggi pada buah pisang.

Pisang mengandungi 3 jenis gula semulajadi - sukrosa, fruktosa dan glukosa yang digabungkan dengan gentian. Pisang memberikan tenaga kepada manusia dengan kadar segera dan berterusan. Kajian yang telah dibuat menunjukkan bahawa 2 biji pisang mempunyai cukup tenaga untuk senaman selama 90 minit. Tidak hairanlah pisang dijadikan buah utama kepada atlit terkenal dunia. Bukan itu saja, malah pisang juga amat sesuai untuk mencegah dan merawat beberapa jenis penyakit, menjadikannya amat sesuai dalam pemakanan kita seharian.

Tekanan:
Merujuk kepada survey terbaru yang dijalankan oleh MIND terhadap pesakit-pesakit tekanan jiwa, kebanyakan daripada mereka kembali pulih selepas makan pisang. Ini kerana pisang mengandungi tryptophan, iaitu sejenis protin yang bertukar kepada serotonin dalam tubuh manusia, yang menyebabkan kita tenang, mengembalikan mud dan secara amnya membuatkan kita berasa gembira.

PMS:
Lupakan pil-pil hospital - makan sahaja pisang. Vitamin B6 yang terkandung mampu meneutralkan paras glukosa dalam darah, yang boleh mengembalikan mud anda.

Anemia:
Dengan kandungan zat besi yang tinggi, pisang mampu mengawal pertumbuhan hemoglobin dalam darah, yang secara tak langsung membantu dalam kes-kes anemia.

Tekanan Darah Tinggi:
Buah tropikal unik ini mengandungi kadar potassium yang tinggi - garam rendah, menjadikannya sempurna untuk menstabilkan tekanan darah.

Kuasa Minda:
Kajian dibuat terhadap 200 pelajar di sebuah sekolah di mana semasa peperiksaan dijalankan, mereka diberi makan pisang untuk sarapan, rehat, dan makan tengahari. Keputusannya, buah pisang yang mengandungi kadar potassium yang tinggi dapat membantu pembelajaran dengan menjadikan pelajar-pelajar itu lebih cekap (alert).

Penghadaman:
Gentian tinggi, jadikan pisang sebagai diet seharian anda pasti membantu menstabilkan tindakan usus kecil dan besar.

Keletihan:
Salah satu cara terbaik untuk mengurangkan keletihan ialah dengan membuat minuman pisang susu campur madu. Pisang bertindak menyejukkan perut dan dengan bantuan madu dapat membina semula kandungan gula dalam darah yang berkurangan akibat keletihan, manakala susu pula memperbetulkan sistem hidrasi semula anda.

Panas Jantung:
Pisang mempunyai kesan anti-asid semulajadi dalam badan. Oleh itu, jika anda menghadapi rasa panas di jantung, cuba makan pisang untuk pemulihan yang baik.

Demam Pagi:
Jadikan pisang sebagai snek setiap hari untuk membantu memelihara kadar gula dalam darah untuk mengelakkan demam pagi.

Gigitan Nyamuk:
Sebelum menggunakan krim gigitan serangga, cuba sapukan kawasan bekas gigitan nyamuk dengan lapisan dalam kulit pisang. Ramai yang telah berjaya mengatasi kegatalan akibat gigitan nyamuk dengan cara ini.

Saraf:
Pisang mengandungi kadar vitamin B yang tinggi yang dapat membantu menenangkan sistem saraf anda.

Obesiti dan Tekanan Kerja:
Kajian di Institut Psikologi di Austria mendapati tekanan kerja menjadi pemangkin kepada pengambilan makanan seperti coklat dan kerepek. Berdasarkan 5,000 pesakit hospital, kajian mendapati kebanyakan pesakit obes membuat kerja-kerja tekanan tinggi. Laporan juga menyatakan, untuk mengatasi masalah ini, kita perlu mengawal kadar gula dalam darah dengan mengambil makanan karbohidrat tinggi setiap 2 jam untuk mengekalkan kadar yang stabil. Makanlah pisang.

Ulser:
Pisang amat baik dalam pencegahan ulser kerana ia bersifat lembut dan tidak mencederakan organ dalaman kita. Ia juga bertindak sebagai peneutral lebihan asid serta mengurangkan kepedihan dengan bertindak menyaluti lapisan dinding perut kita.

Kawalan Suhu:
Ramai yang percaya bahawa dengan memakan pisang, ia dapat menurunkan suhu kedua-dua fizikal dan emosi kepada ibu-ibu mengandung. Di Thailand sebagai contoh, ibu mengandung mengambil pisang untuk memastikan bayi yang dilahirkan itu menjadi seorang yang penyabar (cool).

Seasonal Affective Disorder (SAD):
Penyakit ini merupakan simptom yang terjadi akibat daripada kurangnya pendedahan kepada cahaya matahari. Pisang dapat membantu pesakit ini kerana ia mengandungi tryptophan semulajadi yang membaikpulih mud kita.

Ketagihan Rokok & Tembakau:
Pisang dapat membantu perokok yang ingin berhenti merokok. Vitamin B6, B12, potassium dan magnesium yang terdapat dalam pisang, ia dapat membantu tubuh kita dalam membaikpulih kesan nikotin terhadap tubuh.

Stres:
Potassium merupakan bahan mineral vital, yang membantu menormalkan degupan jantung, menghantar oksigen kepada otak dan mengimbangi kandungan air dalam tubuh. Bila kita stres, kadar metabolisma kita naik, menyebabkan kadar potassium menurun. Keadaan ini dapat diimbangi semula dengan bantuan snek pisang yang tinggi potassium.

Strok:
Mengikut kajian dalam buku ‘The New England Journal of Medicine‘, mengambil pisang sebagai diet harian mampu mengurangkan risiko kematian akibat strok sebanyak 40%!

Lain-lain Penyakit Kulit:
Pengamal perubatan semulajadi (alternatif) berpendapat, untuk menghilangkan pelbagai masalah kulit, termasuk jerawat, kudis, parut, kurap, dan sebagainya, ambil sekeping kulit pisang, tampalkan sebelah dalam kulit pisang itu pada tempat yang ingin dirawat dengan menggunakan plaster luka biasa atau pun plaster bedah.
Jadi, pisang memang merupakan ubat semulajadi kepada banyak penyakit. Jika dibandingkan dengan epal, pisang mempunyai 4 kali ganda kandungan protin, 2 kali karbohidrat, 3 kali fosforus, 5 kali vitamin A dan zat besi, dan 2 kali vitamin dan mineral lain. Ia juga kaya dengan potassium dan merupakan salah satu makanan terbaik yang mudah didapati.

Jadi mungkin inilah masa untuk berubah kepada kata yang biasa disebut-sebut, “Sebiji pisang sehari dapat menjauhkan doktor!”

PS: Kesimpulannya, pisanglah adalah penyebab utama kenapa monyet-monyet di hutan selalu sihat dan bahagia setiap masa dan ketika! Satu lagi; ingin kilatkan kasut?? Ambil bahagian dalam kulit pisang, sapukan secara terus kepada kasut anda, kemudian kilatkan dengan kain kering. Menakjubkan!

Pokok Jagung



Sabtu, 14 Februari 2009

Cara-cara Menanam Kelapa Sawit

PENDAHULUAN

Kelapa sawit sesuai ditanam di kawasan tanah yang gembur, tanah liat gembur dan tanah gambut (kurang dari satu meter dalam). Tanah gambut (lebih satu meter dalam), tanah masam dan tanah paya adalah kurang sesuai bagi tanaman kelapa sawit. Walau bagaimanapun dengan pengurusan sistem pengairan dan pembajaan yang sempurna, jenis-jenis tanah ini boleh juga ditanam dengan kelapa sawit dengan jayanya.



PERLAKSANAAN KERJA

Kerja-kerja pembersihan, pembarisan dan penanaman kacang penutup bumi di kawasan ladang hendaklah disempurnakan sebelum menanam anak-anak pokok kelapa sawit.



Pembersihan: Kerja-kerja membersih ladang hendaklah mengambilkira kos buruh dan jentera, keadaan tanah (curam atau rata), hutan atau kawasan tanam semula.

Adalah penting operasi pembersihan ladang dijalankan serentak dengan masa anak benih dapat diperolehi dari pembekal. Jika mempunyai tapak semaian sendiri, masa penyediaan ladang hendaklah disesuaikan dengan masa mengeluarkan anak benih yang telah cukup matang untuk ditanam di ladang. Perancangan jadual kerja adalah amat mustahak untuk kejayaan penanaman di ladang.



Pembarisan: Barisan tanaman dibuat mengikut arah Utara-Selatan supaya pokok-pokok mendapat cahaya matahari yang maksima.

Kekacang penutup bumi: Menanam kekacang penutup bumi dilakukan setelah kerja-kerja pembarisan selesai dilaksanakan. (Kawasan gambut tidak perlu tanam kekacang).

Penutup bumi adalah untuk:

Mengawal hakisan
Memperbaiki status zat pemakanan dalam tanah, khususnya Nitrogen
Memelihara kelembapan tanah
Tiga jenis kekacang penutup bumi yang biasa ditanam adalah:

Centrosema pubescens
Pueraria phaseoloides
Calopogonium mucunoides/caeruleum
Benih kekacang boleh dibeli dari pembekal-pembekal swasta manakala kompos rhizobium boleh dibeli di Institut Penyelidikan Getah Malaysia (RRIM). Kaedah ringkas menanam kekacang penutup bumi adalah seperti berikut:

Umumnya campuran 10g kompos rhizobium dengan 10kg biji benih kekacang digunakan.
Campuran tersebut ditabur didalam jalur yang selari diantara 2 barisan pokok kelapa sawit.
Jarak di antara jalur-jalur adalah 2 meter.
Contoh kadar campuran biji benih kekacang adalah seperti berikut:-
Kekacang Kg/ha
Centrocema pubescens 4.0
Pueraria phaseoloides 1.1
Calopogonium caeruleum 0.6
Baja campuran N:P:K:Mg (15:15:6:4) digunakan sebagai baja asas dengan kadar 56 kg/hektar.
Tabur baja debu Fosfat (seperti CIRP) pada kadar 560 kg sehektar mengikut jadual berikut:
Umur Kekacang Kadar Baja Debu Fosfat (kg/ha)
Semasa menanam (sepanjang jalur-jalur) 112
2 bulan 112
6 bulan 112
8 bulan 112
12 bulan 112

Pengawalan rumpai dan serangga perosak diperlukan dengan mengguna racun-racun yang sesuai jika hendak memperolehi tanaman kacang yang baik.
Penanaman: Anak benih sawit yang telah berumur 12-15 bulan ditapak semaian adalah sesuai untuk ditanam. Kaedah ringkas penanaman adalah seperti berikut:-

Lubang tanaman disediakan 2-3 minggu sebelum menanam. Ukuran lubang mesti dilebihkan dari ukuran polibeg supaya penanaman mudah dijalankan. Tanah lapisan bawah dan lapisan atas diasingkan.
Taburkan 150g - 200g baja Fosfat di dalam lubang.
Buangkan/tanggalkan polibeg sebelum anak benih ditanam. Masukkan anak benih ke dalam lubang yang telah disediakan.
Lubang dikambus dengan tanah lapisan atas dahulu dan diikuti dengan tanah lapisan bawah supaya buku-pangkal pokok berkeadaan sama rata dengan permukaan tanah.
Anak benih hendaklah berkeadaan tegak selepas ditanam.
Mampatkan tanah di sekeliling pokok dengan tidak merosakan akarnya.
Masa menanam hendaklah pada musim hujan dan elakkan dari menanam pada musim kemarau.
Lazimnya, jarak tanaman yang dipilih adalah 9 meter tiga segi yang memberi 136 pokok pada 1 hektar. Kepadatan pokok sehektar dengan jarak tanaman yang berbeza adalah seperti jadual di bawah:
Jarak Jumlah Pokok
Meter (Kaki) Hektar (Ekar)
8.5 (28) 160 (65)
8.7 (29) 148 (60)
9.0 (30) 136 (55)

Sulam pokok-pokok yang mati apabila menjalani pemeriksaan sekurang-kurangnya 6 bulan selepas menanam.
Tanaman selingan: Kacang tanah, jagong dan lain-lain tanaman kontan atau sayur-sayuran boleh ditanam sebagai selingan dalam masa tiga tahun pertama selepas pokok sawit ditanam.

Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan tanaman selingan ialah:
Tanaman itu memberi keuntungan dalam masa tiga tahun.
Tanaman itu tidak memberi persaingan yang boleh menjejaskan kesuburan pokok kelapa sawit dari segi zat-zat pemakanan, air dan cahaya matahari.
Ada pasaran atau mudah memasarkan hasil tanaman selingan itu.
Ternakan: Haiwan ternakan terutamanya kambing biri-biri mempunyai potensi yang baik untuk diternakkan di ladang kelapa sawit. Di samping menambahkan hasil dari jualan ternakan, ia dapat juga mengurangkan kos pengawalan rumpai.
Untuk keterangan lanjut, sila hubungi :

Bahagian Biologi
Institut Penyelidikan
Minyak Kelapa Sawit Malaysia
Peti Surat 10620,
50720 Kuala Lumpur

Tel: 03-8259155/8259775

Teleks: MA 31609

Telefax: 03-8259446

Dipetik dari risalah Institiut Penyelidikan Minyak Kelapa Sawit Malaysia (PORIM), Kementerian Perusahaan Utama Malaysia, 1992

Rabu, 4 Februari 2009

Ikan Ketutu

Ikan Ketutu

Marbled goby atau lebih dikenali ikan ketutu, haruan bodoh, ikan ubi, ikan hantu, belantuk. Merupakan spesies ikan air tawar namun terdapat juga di kawasan air payau kebiasaan gemar tinggal di kawasan berlubang dengan persekitaran air berarus tenang dan sederhana. Bersifat karnivor iaitu memakan daging dengan memakan anak² ikan kecil, udang, siput dan ketam kecil.

Ikan pemangsa ini kawasan seperti lubuk, lombong tinggal dan tasik terutama kawasan mempunyai kayu atau buluh bagi tujuan mencari makanan. Bersifat pendiam dengan aktif pada waktu malam atau keadaan gelap. Ketutu dapat mencapai pembesaran sehingga 50 cm atau 2kg dalam masa 2 tahun.


Sistem lubang yang digunakan dalam ternakan ikan ketutu

Sistem Ternakan

Ketutu diternak kerana permintaan tinggi terhadap rasa dagingnya yang manis, unik dan pejal terutamanya oleh masyarakat asia timur. Terdapat beberapa modul ternakan yang digunakan seperti
o Ternakan kolam tanah
o Tangki fiber glass
o Tangki aquarium
o Kolam konkrit


Ternakan ketutu dalam tangki aquarium bagi yang mempunyai kawasan yang terhad

Ternakan di dalam kolam tanah disyorkan dengan persekitaran kolam yang lebih menyamai habitat asal. Tangki fiber antara kaedah ternakan bagi yang mempunyai kawasan yang terhad. Sifat agresif ketutu ketika mengambil makanan mendatangkan masalah melalui kaedah ini terutamanya tangki fiber yang berbentuk segi mengakibatkan kecederaan pada mulut ketutu sekaligus membantut permakanannya.

Antara modul ternakan yang diguna pakai
o Kapasiti kepadatan ternakan 16 ekor /kaki persegi
o Pencahayaan samar-samar dengan penggunaan tumbuhan akuatik dan plastik hitam sebagai pelindung cahaya
o Penyediaan sistem lubang menggunakan plastik paip pvc, konkrit atau batang buluh
o Kedalaman air yang sesuai bagi pengekalkan suhu air dan mengejar anak ikan
o Ternakan dapat dituai (800-1000gram/ekor) dalam tempoh < 18bulan
o Kandungan oksigen terlarut DO > 5mg/l bagi memastikan kadar pembesaran

Makanan
o Makanan ternakan terdiri daripada ikan kecil seperti gopy, anak tilapia
o Daging ikan yang dipotong-potong



Pengetahuan terhadap diet permakanan yang sesuai faktor penting dalam kejayaan ternakan ketutu. Ketutu antara ikan yang air tawar yang mempunyai selera ‘pelik’, di mana ianya boleh berubah selera pada bila-bila masa terutamanya pada peringkat awal ternakan.

Bekalan anak benih

1. Bekalan benih liar iaitu anak ketutu yang ditangkap dari sungai, tasik dan lombong.

2. Pusat pembenihan yang menjalankan pembenihan ketutu.

Bekalan anak ketutu kebanyakkannya diperolehi dari sungai, tasik atau lombong disebabkan proses pembenihan ikan ini yang sukar. Penternak disyor menjalankan pembenihan sendiri bagi menjamin bekalan anak yang berterusan. Kaedah pembenihan semula jadi dengan formasi induk yang diguna dalam sistem pembenihan ketutu 3: 1 dan 1:2 iaitu 3 induk betina dengan 1 induk jantan diletakkan dalam kolam pembenihan. Kadar hidup anak ketutu yang rendah < 20% membantut usaha penternakan ketutu pada skala besar.

Ketutu antara spesies ikan air tawar yang mempunyai harga tinggi di pasaran, namun faktor kadar pembesaran yang lambat, sumber anak benih yang terhad dan diet pemakanan yang sukar merupakan cabaran yang besar terhadap usaha penternakan pada skala komersial.

Penyakit Pokok Kelapa Sawit

Pengendalian hama dan penyakit tanaman


A. Penyakit
1. Penyakit Akar (Blast disease)

Gejala serangan :

- Tanaman tumbuh abnormal dan lemah
- Daun tanaman berubah menjadi berwarna kuning

Penyebab :

Jamur Rhizoctonia lamellifera dan Phytium sp.

Cara pengendalian :

- Melakukan kegiatan persemaian dengan baik
- Mengatur pengairan agar tidak terjadi kekeringan di pertanaman


2. Penyakit Busuk Pangkal Batang (Basal stem rot/Ganoderma)

Gejala serangan:

- Daun berwarna hijau pucat
- Jamur yang terbentuk sedikit
- Daun tua menjadi layu dan patah
- Dari tempat yang terinfeksi keluar getah

Penyebab :

Jamur Ganoderma applanatum, Ganoderma lucidum, dan Ganoderma pseudofferum.

Cara pengendalian dan pencegahan :

- Membongkar tanaman yang terserang dan selanjutnya dibakar
- Melakukan pembumbunan tanaman


3. Penyakit Busuk Batang Atas (Upper stem rot)

Gejala serangan:

- Warna daun yang terbawah berubah dan selanjutnya mati
- Batang yang berada sekitar 2 m di atas tanah membusuk
- Bagian yang busuk berwarna cokelat keabuan

Penyebab :

Jamur Fomex noxius.

Cara pengendalian :

- Melakukan pembongkaran tanaman yang terserang dan membuang bagian tanaman yang terserang
- Bekas luka selanjutnya ditutupi dengan obat penutup luka
4. Penyakit Busuk Kering Pangkal Batang (Dry basal rot)


Gejala serangan :

Tandan buah membusuk dan pelepah daun bagian bawah patah.

Penyebab :

Jamur Ceratocytis paradoxa.

Cara pengendalian :

Membongkar tanaman yang terserang hebat dan selanjutnya dibakar.


5. Penyakit Busuk Kuncup (Spear rot)

Gejala serangan:

Jaringan pada kuncup (spear) membusuk dan berwarna kecokelatan.

Penyebab :

Belum diketahui dengan pasti.

Cara pengendalian : Memotong bagian kuncup yang terserang.
6.Penyakit Busuk Titk Tumbuh (Bud rot)


Gejala serangan :

- Kuncup tanaman membusuk sehingga mudah dicabut
- Aroma kuncup yang terserang berbau busuk

Penyebab :

Bakteri Erwinia.

Cara pengendalian :

Belum ada cara efektif untuk memberantas penyakit ini.


7. Penyakit Garis Kuning (Patch yellow)

Gejala serangan:

Terdapat bercak daun berbentuk lonjong berwarna kuning dan di bagian tengahnya berwarna cokelat.

Penyebab :

Jamur Fusarium oxysporum.

Cara pengendalian :

Melakukan inokulasi penyakit pada bibit dan tanaman muda. Hal ini bertujuan agar serangan penyakit di persemaian dan pada tanaman muda dapat berkurang.


8. Penyakit Antraknosa (Anthracnose)

Gejala serangan :

- Terdapat bercak-bercak cokelat tua di ujung dan tepi daun
- Bercak-bercak dikelilingi warna kuning
- Bercak ini merupakan batas antara bagian daun yang sehat dan yang terserang

Penyebab :

Jamur Melanconium sp., Glomerella cingulata, dan Botryodiplodia palmarum.

Cara pengendalian :

- Melakukan pengaturan jarak tanam, penyiraman secara teratur dan pemupukan berimbang
- Tanah yang menggumpal di akar harus disertakan pada waktu pemindahan bibit dari persemaian ke pembibitan utama.

Pengaplikasian Captan 0,2% atau Cuman 0,1%.


9. Penyakit Tajuk (Crown disease)

Gejala serangan :

Helai daun bagian tengah pelepah berukuran kecil-kecil dan sobek.

Penyebab:

Sifat genetik yang diturunkan dari tanaman induk.

Cara pengendalian :

Melakukan seleksi terhadap tanaman induk yang bersifat karier penyakit ini.


10. Penyakit Busuk Tandan (Bunch rot)

Gejala serangan:

Terdapat miselium berwarna putih di antara buah masak atau pangkal pelepah daun.

Penyebab :

Jamur Marasmius palmivorus.

Cara pengendalian :

Melakukan kastrasi, penyerbukan buatan dan menjaga sanitasi kebun, terutama pada musim hujan.

Pengaplikasian difolatan 0,2 %.
B. Hama


1. Nematoda (Rhadinaphelenchus cocophilus)

Gejala serangan :

- Daun terserang menggulung dan tumbuh tegak
- Warna daun berubah menjadi kuning dan selanjutnya mengering.

Cara pengendalian:

- Pohon yang terserang dibongkar dan selanjutnya dibakar
- Tanaman dimatikan dengan racun natrium arsenit


2. Tungau (Oligonychus sp.)

Gejala serangan :

Daun yang terserang berubah warnanya menjadi berwarna perunggu mengkilat (bronz).

Cara pengendalian :

Pengaplikasian akasirida yang mengandung bahan aktif tetradifon 75,2 g/l.


3. Pimelephila ghesquierei

Gejala serangan :

Serangan menyebabkan lubang pada daun muda sehingga daun banyak yang patah.

Cara pengendalian :

- Serangan ringan dapat diatasi dengan memotong bagian yang terserang
- Pada serangan berat dilakukan penyemprotan parathion 0,02%.


4. Ulat api (Setora nitens, Darna trima dan Ploneta diducta)

Gejala serangan :

Daun yang terserang berlubang-lubang. Selanjutnya daun hanya tersisa tulang daunnya saja.

Cara pengendalian :

Pengaplikasian insektisida berbahan aktif triazofos 242 g/l, karbaril 85 % dan klorpirifos 200 g/l.


5. Ulat kantong (Metisa plana, Mahasena corbetti dan Crematosphisa pendula)

Gejala serangan:

- Daun yang terserang menjadi rusak, berlubang dan tidak utuh lagi
- Selanjutnya daun menjadi kering dan berwarna abu-abu.

Cara pengendalian :

Pengaplikasian timah arsetat dengan dosis 2,5 kg/ha atau dengan insektisida berbahan aktif triklorfon 707 g/l, dengan dosis 1,5-2 kg/ha.
6. Belalang Valanga nigricornis dan Gastrimargus marmoratus


Gejala serangan:

Terdapat bekas gigitan pada bagian tepi daun yang terserang.

Cara pengendalian :

Pengendalian dapat dilakukan dengan mendatangkan burung pemangsanya.


7. Kumbang Oryctes rhinoceros

Gejala serangan :

Daun muda yang belum membuka dan pada pangkal daun berlubang-lubang.

Cara pengendalian :

Menggunakan parasit kumbang, seperti jamur Metharrizium anisopliae dan virus Baculovirus oryctes.

Melepaskan predator kumbang, seperti tokek, ular dan burung.


8. Ngengat Tirathaba mundella (penggerek tandan buah)

Gejala serangan:

Terdapat lubang-lubang pada buah muda dan buah tua.

Cara pengendalian :

Pengaplikasian insektisida yang mengandung bahan aktif triklorfon 707 g/l atau andosulfan 350 g/l.

9. Tikus (Rattus tiomanicus dan <I>Rattus sp.)

Gejala serangan:

- Pertumbuhan bibit dan tanaman muda tidak normal
- Buah yang terserang menunjukkan bekas gigitan.

Cara pengendalian :

Melakukan pengemposan pada sarangnya atau mendatangkan predator tikus, seperti kucing, ular dan burung hantu.